Selasa, 24 September 2013

BAGAIMANA MENYUSUN RPP YANG BAIK?? Pada hakikatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh. Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah: 1. Kompetensi apa yang akan dicapai. 2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar. 3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator. 4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pem¬belajaran. 5. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar. 7. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa. 8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut: 1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa. 2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. 3. Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketia guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. to be continued ....

Tidak ada komentar: